Mulya: Vocational education key to achieving 8 percent growth
- Mulya Amri

- Dec 9, 2024
- 1 min read
Updated: Dec 29, 2024

Kompas.id: Di era pemerintahan Presiden Prabowo, pendidikan vokasi diarahkan untuk mendukung pencapaian target ke sektor prioritas yang mendorong pertumbuhan ekonomi. “Pendidikan vokasi merupakan salah satu hal kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen maupun menurunkan kemiskinan ekstrem sampai nol persen,” kata anggota kelompok tim kerja penyusun Prabowonomics sekaligus Direktur Eksekutif Kadin Institute, Mulya Amri.
Peluang pendidikan vokasi dalam mendorong ekonomi salah satunya soal penyiapan tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang relevan. Mulya menambahkan, untuk menunjang program hasil terbaik cepat, seperti makan bergizi gratis saja dibutuhkan setidaknya 54 orang per kecamatan yang terdiri atas kepala dapur, juru masak, juru cuci, transporter, nutrisionis, dan admin. Belum lagi program renovasi sekolah yang mencapai 501.641 ruang kelas rusak membutuhkan tukang, mandor, dam arsitek dalam jumlah besar.
Selain itu, pendidikan vokasi juga dapat turut berkontribusi dalam bentuk membangun kemitraan strategis dengan DUDI. Mulya menyebut, opsi trek pertumbuhan ekonomi 8 persen terbagi menjadi tiga, yakni aktivitas perusahaan global besar, aktivitas oleh perusahaan Indonesia besar, dan trek ketiga adalah aktivitas oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Tenaga kerja akan mengikuti peluang ekonomi. Kita lihat bahwa upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen harus mengikutsertakan kerja sama yang erat antar prusahaan multinasional, perusahaan besar Indonesia, dan UMKM. Ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Tidak bisa sendiri-sendiri,” ucap Mulya.
This post contains excerpts from the article Lulusan Vokasi Makin Siap Bekerja dan Berwirausaha, published by www.kompas.id, 9 December 2024




Comments